Pekanbaru – Indonesia memiliki banyak ‘surga dunia’. Nama Bali yang melegenda, budaya nusantara nan mempesona serta keragaman bahasa telah menjadi daya tarik selama berabad-abad. Kini, ‘surga’ lain tersibak di sisi Sumatera. Pulau Jemur, demikian sebuah pulau dengan pasir putih lembut dan nuansa alam indah ini disebut.
Peta pulau Jemur
Pulau Jemur berada 72,2 kilometer dari Kota Bagan Siapiapi, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau. Wilayah ini juga berjarak 64,3 kilometer dari Pelabuhan Klang, Malaysia yang membuatnya seakan mutiara terpendam di tengah lautan Selat Malaka. Nama Pulau Jemur mulai terdengar setelah kepemilikan wilayah seluas 250 hektare tersebut santer diperdebatkan oleh Indonesia dan Malaysia. Kini, Pulau Jemur resmi menjadi bagian dari NKRI.
Terlepas dari konflik internasional tersebut, keindahan alam Pulau Jemur patut menjadi perhatian semua orang, pemerintah, masyarakat hingga para pelancong domestik dan juga mancanegara. Betapa tidak, aneka keunikan alam disuguhkan Tuhan di gugusan pulau ini.
Terlepas dari konflik internasional tersebut, keindahan alam Pulau Jemur patut menjadi perhatian semua orang, pemerintah, masyarakat hingga para pelancong domestik dan juga mancanegara. Betapa tidak, aneka keunikan alam disuguhkan Tuhan di gugusan pulau ini.
Pulau Jemur yang secara teritorial merupakan bagian dari Kecamatan Pasir Limau Kapas, Kabupaten Rokan Hilir tersebut merupakan pulau terbesar dari gususan Kepulauan Arwah. Kawasan ini berada di antara Pulau Tokong Emas, Tokong Simbang dan Labuhan Bilik.
Dengan menempuh perjalanan selama dua jam dari Kota Bagan Siapiapi dengan menggunakan kapal nelayan maupun speedboat, semua mata takjub akan keindahan alam yang terbentang di antara buih ombak yang menyeret pelan pasir putih di hamparan pantai Pulau Jemur.
Di Sini Tempat Penyu Hijau Berjemur
Nama Pulau Jemur juga lekat dengan istilah ‘Pak-ku’ yang dalam bahasa Hokkian berarti penyu dari utara. Istilah ‘Pak-ku’ hingga kini masih sering digunakan oleh para nelayan pesisir Riau. Lalu kenapa pulau ini dinamai demikian?
Dunia mencatat, gugusan Kepulauan Arwah terutama Pulau Jemur merupakan satu-satunyahabitat penyu hijau yang masih lestari. Penyu hijau juga dikenal sebagai spesies penyu langka dan terancam punah. Kiranya inilah alasan kenapa masyarakat menyebutnya demikian.
Di kawasan ini pernah dicanangkan penangkaran penyu hijau. Namun belakangan diketahui program tersebut terhenti. Untungnya, wisatawan tetap bisa menyaksikan satwa unik ini meski harus memilih waktu yang tepat, terutama di malam hari.
Hanya saja Anda tak akan menemukan keramaian di sini. Pulau Jemur bukanlah kawasan yang ditinggali manusia. Hanya terdapat satu pos TNI Angkatan Laut dan puluhan personil yang sibuk memantau dan mengatur navigasi, selebihnya keindahan alam, nuansa tenang dan aliran angin laut yang menari-nari.
Beningnya air laut juga menjadi daya tarik tak terelakkan. Di sisi pantai, kita dapat menyaksikan pasir putih menjadi dasar laut yang diikuti terumbu karang warna-warni. Namun kiranya Anda harus meninggalkan papan selancar saat berjalan di sekitar pantai. Akan sulit menemukan sisi pulau yang jauh dari batu karang terjal.
Laut tak Bergejolak
Konon nelayan yang mencari ikan di sekitar Selat Malaka akan kesulitan dengan terjangan ombak besar yang muncul saat badai. Mereka biasanya berlindung di perairan Pulau Jemur sembari menunggu cuaca kembali normal.
Gejolak laut (baca: gelombang) di Pulau Jemur memang tak seganas di Selat Malaka. Dengan gugusan pulau berbentuk lingkaran, sisi pantai Pulau Jemur sangat tenang bahkan saat badai menerjang wilayah itu. Hal ini juga kiranya yang membuat aktivitas berselancar tak direkomendasikan di lokasi ini.
Bagi pemerintah setempat, potensi laut yang besar di Pulau Jemur telah menyumbang banyak pemasukan, terutama di sektor perikanan. Di sisi lain potensi wisata yang sangat besar siap menjadikan Pulau Jemur sebagai destinasi unggulan di Bumi Lancang Kuning, Provinsi Riau.
Selain pulau jemur kami juga membahas pulau Rupat.
"PULAU RUPAT"
Pulau Rupat adalah sebuah pulau di Kabupaten Bengkalis, Riau. Pulau ini memiliki luas lebih kurang 1.500 km2 dan dihuni sekitar 47.000 jiwa penduduk. lokasinya berdekatan dengan Malaysia dan Singapura sangat potensial untuk pengembangan pariwisata.
"Pulau Rupat dapat menjadi tujuan wisata yang akan sangat diminati di Provinsi Riau," kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Inventasi Kabupaten Bengkalis, Andre Sukarmen.
Kondisi jalan menuju pulau rupat
Sayang sekali kurangnyaa perhatian dari pemerintah kita,
padahal pulau rupat ini objek wisata yang akan menjadi objek wisata yang
mengundang para selera para wisatawan untuk mengunjunginyaa.Tetapi lihat
lah akses menuju pulau rupat masih belum
layak seperti dibawah ini:
Ia menjelaskan Pulau Rupat merupakan pulau indah dengan bentangan pantai pasir putih dan letaknya persis menghadap Selat Malaka dan dipisahkan oleh sebuah selat sempit pantai Kota Dumai yang telah dirancang sebagai pelabuhan distribusi barang dan jasa untuk Riau daratan dan Pulau Sumatera.
Objek wisata yang ada di Pulau Rupat :
"Pemandangan yang ada dipantai Teluk Rhu
sungguh menakjubkan, struktur kepadatan pasir pantai keras, landai, luas,
bersih. Airnya jernih dan bening, dan ombaknya kecil, sangat aman untuk
anak-anak bermain. Ekosistem yang ada disekitar pesisir pantai pun masih alami,
Burung-burung pantai dan jutaaan kepiting kecil masih banyak ditemui di
sepanjang pantai" ujar Arie.
Lokasi pantai Teluk
Rhu sangat berdampingan dengan permukiman warga, sehingga keamanan didukung
oleh warga setempat. Disepanjang pantai tumbuh berderet Pohon Cemara Udang, hal ini membuat sepanjang pantai Teluk Rhu menjadi
sejuk dan rindang, sehingga pengunjung bisa duduk berlindung menikmati
Pemandangan laut luas.
"Saya melihat Pantai Teluk Rhu sangat berpotensi untuk
destinasi wisata, sebagai sarana untuk event olah raga, memancing, adventure, ground handling, Camping, Outing Karyawan, Bahkan akan mampu untuk
penyelenggaraan event nasional seperti layang-layang, Aeromodeling, Gantole,
dll. Fasilitas umum sudah dibangun tapi sayang tidak dirawat atau disempurnakan
oleh pemko setempat" tambah Arie lagi.
Pengunjung juga bisa
dengan mudah menemukan pemandu wisata yang ada di sekita lokasi, salah satunya
dikoordinir oleh Bp. Rusli seorang wargra Teluk Rhu, Rt 05 Rw 03 Dusun Ombak,
Kecamatan Rupat Utara.
Pantai Teluk Rhu sendiri merupakan pantai yang memanjang dari
timur ke barat dan berhadapan langsung dengan Tanjung Rusa di Port Dickson – Malaysia. Daerah
pantai yang memiliki kelompok tanah mineral dengan tingkat perkembangan muda,
baik dengan ciri hidromorfik maupun tanpa ciri hidromorfik. Pantai Utara ini
dapat melihat kapal-kapal nasional dan internasional yang melintas, hal ini
didukung keadalaman laut yang memiliki sekitar 10-30 meter kedalaman.
Transportasi menuju Pulau
Rupat sendiri sebenarnya sudah lancar dengan tersedianya kapal speedboat, kapal RORO, maupun kapal pompong dari beberapa
pelabuhan lain menuju Rupat. Dari Pelabuhan TPI Dumai tersedia kapal speedboat
menuju Pelabuhan Tanjung Medang Rupat dengan ongkos yang tidak beitu mahal
dengan waktu tempuh sekitar 2 jam. Kemudian ada juga kapal RORO dari Dumai
menuju pelabuhan Tanjung Kapal di Rupat Selatan yang dapat melanjutkan perjalanan
darat menuju Teluk Rhu. Rute perjalanan lainnya adalah menggunakan speedboat
dari Bengkalis menuju pelabuhan Tanjung Medang maupun kapal pompong yang akan
berlabuh di Kadoor. (r1)
Salah satu obyek wisata yang sangat menarik bagi wisatawan maupun pengunjung yang ingin menikmati keindahan pantai di kawasan riau pesisir adalah Pulau Rupat Utara Tanjung Medang, Kabupaten Bengkalis. Sebenarnya, Pulau Rupat secara keseluruhan dibagi menjadi dua, yakni Rupat dan Rupat Utara. .
Kondisi alam di sini begitu indah dan alami. Hamparan pasir putih sepanjang 17 kilometer lebih dengan lebar 300-500 meter saatair laut surut, memaparkan suatu ‘maha karya’ seni sang Pencipta.
Kondisi angin dan gelombang laut yang mengalir begitu harmonis menjadikan Pulau Rupat Utara ini cocok untuk pengembangan wisata bahari seperti ‘Wind Surfing’, ‘boating’, parasailing, olahraga , dan sebagainya.
Pasir di pantai ini berwarna putih dan bersih. Air lautnya yang jernih memungkinkan wisatawan untuk mandi, berjemur, berolah raga air di pantai ini.
Jika sabar sedikit, kita bisa menyaksikan suasana ’sunset’. Sinar mahatahari yang berwarna keemasan sayup-sayup tenggelam di perairan Selat Melaka yang persis berada di depan Pulau Rupat.
Jika sabar sedikit, kita bisa menyaksikan suasana ’sunset’. Sinar mahatahari yang berwarna keemasan sayup-sayup tenggelam di perairan Selat Melaka yang persis berada di depan Pulau Rupat.
Pemandangan pulau-pulau yang berada di sekitar pantai ini sangat menyenangkan. Karena setiap pulau seperti Pulau Ketam, Pulau Mentete, dan Pulau Baru dilatarbelakangi oleh hutan pinus yang berjejer rapi. Padahal, hutan itu tumbuh sendiri.
di butuhka kira-kira sekitar 2o menit menuru kapal roro untuk sampai ke tanjung medang
di butuhka kira-kira sekitar 2o menit menuru kapal roro untuk sampai ke tanjung medang